|
|
Keutamaan Orang yang Tabah dalam Menghadapi Kematian Anaknya
|
|
Monday, July 18, 2005
[11:49 AM] |
Ketika seorang muslim mencapai taraf iman dan keyakinan yang tinggi, mempercayai ketentuan takdir , baik dan buruknya itu adalah dari Allah SWT, maka akan tampak kecil segala peristiwa dan musibah yang menimpa dirinya.
Rasulullah SAW memberitahukan bahwa siapapun yang ditinggal mati anaknya, kemudian bersabar dan mengucapkan :
"Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan sesunggunya kepadaNyalah kami akan kembali " [ QS. Al Baqoroh{2} :156 ] Maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah yang diberi nama Baitul Hamdi(Rumah Pujian)
Dari Abu Musa Al Asy'ari r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Apabila anak seorang hamba telah mati , maka Allah SWT berfirman kepada para malaikatNya, 'Apakah kalian telah mematikan anak hambaKu?'. Mereka menjawab, 'Ya'. Dia berfirman, 'Apakah kalian telah mematikan buah hatinya?'. Mereka menjawab, 'Ya'. Dia berfirman, 'Apa yang diucapkan hambaKu?'. Mereka menjawab, 'Ia telah memujiMu dan mengucapkan Inna lillahi wa inna ilahi raji'un(sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah SWT dan sesungguhnya kepadaNya lah kami akan kembali)'. Maka dia berfirman, 'Bangunlah sebuah rumah di surga untuk hambaKu dan namakan Baitul Hamdi' " [ HR. Tirmidzi ]
Dari Abu Sa'id AL Khudri r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada kaum wanita : "Tidak ada seorang wanita pun di antara kamu sekalian yang kematian tiga orang anaknya, kecuali anak anaknya itu akan menjadi pelindung baginya dari api neraka. Seorang wanita bertanya 'Dan dua orang anak ?'. Rasulullah SAW menjawab, 'Dan dua orang anak' " [ HR. Bukhari & HR. Muslim ]
Dari Jabir r.a : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang kematian tiga orang anaknya, namun ia rela, maka ia akan masuk surga. (Jabir berkata). Kami bertanya : 'Wahai Rasulullah, bagaiman dengan dua orang anak?'. Beliau menjawab, 'Dan dua orang anak ' " [ Ahmad & Ibnu Hibban] Seorang perawi berkata kepada jabir, "aku berpendapat, bahwa sekiranya engkau berkata satu, niscaya beliau akan mengatakan satu juga ". Jabir berkata, "aku kira demikian ".
Dari Habibah bahwa ketika ia dekat Aisyah r.a lalu Nabi Saw datang menghampirinya , beliau bersabda : "Tidak ada di antara dua orang muslim yang kematian tiga orang anaknya yang belum mencapai masa balig, kecuali pada hari kiamat nanti anak anak mereka itu akan didatangkan kembali. Hingga ketika mereka berhenti di depan pintu syurga, mereka diperintahkan, 'Masuklah kalian ke dalam syurga'. Mereka berkata , ( kami tidak akan masuk ) hingga bapak bapak kami masuk '. Maka dikatakan kepada mereka, 'Masuklah kedalam syurga kamu bersama dengan bapak bapak kalian' " [ HR. Tabrani ]
Dari Abu Hasan : "Aku telah ditinggal mati dua orang anakku. Kemudian aku bertanya kepada Abu Hurairah r.a, 'Apakah engkau pernah mendengar sebuah hadist dari Rasulullah Saw yang akan engkau ucapkan kepada kami dan yang akan menyenangkan jiwa kami atas kematian dua anak kami itu?'. Abu hurairah menjawab, 'Ya'. '( Yaitu ) anak anak kecil mereka tidak akan berpisah dengan surga. Salah seorang di antara mereka akan menggiring kedua kedua orang tuanya. Ia akan menuntunnya dengan sudut bajunya atau tangannya, sebagaimana aku memegang bajumu ini. Ia tidak akan meninggalkannya hingga Allah memasukkannya dan dirinya ke dalam surga' ".
Salah satu hal yang bisa dicontoh adalah kisah ketabahan Ummu Sulaim, seperti diriwayatkan HR Bukhari dan HR. Muslim :
Diceritakan bahwa anak Thalhah merintih sakit, sedangkan Abu Thalhah keluar rumah. Kemudian anak itu meninggal dunia. Ketika Abu Thalhah pulang, ia bertanya, 'Bagaimana keadaan anakku?'. Ummu Sulaim menjawab, 'Ia tenang seperti sedia kala( yg dimaksud adalah mati, sedangkan Abu Thalhah mengira bahwa anaknya dlm keadaan sehat )'. Kemudian Ummu Sulaim menyediakan makan malam untuk Abu Thalhah. Setelah itu ia berhias diri, lebih cantik daripada biasanya, hingga Abu Thalhah menggaulinya. Setelah ia melihat bahwa suaminya sudah melepaskan rindunya dan merasa puas, Ummu Sulaim berkata kepada suaminya, 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu, jika suatu kaum meminjamkan suatu pinjaman, apakah yang meminjam itu berhak menolak mereka jika memintanya kembali?. Abu Thalhah menjawab, 'Tentu saja tidak'. Kemudian Ummu Sulaim berkata, Demikian pula dengan anakmu. Anakmu telah mati, maka mintalah pahala dari Allah Swt. . Abu Thalhah berkata sambil marah, 'Engkau telah membiarkan aku, hingga setelah berjunub karena bergaul denganmu, engkau beritahukan tentang anakku'. Kemudian ia pergi mendatangi Rasulullah Saw untuk memberitahukan apa yang terjadi. Rasulullah Saw membenarkan apa yang telah dikerjakan Ummu Sulaim, lalu bersabda: 'Barokallahu lailatakuma ( semoga Allah memberkahi malam kalian berdua )'
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa beliau bersabda : " Allahumma bariklahuma ( Ya Allah, berilah berkah kepada mereka berdua ) "
Kemudian Ummu Sulaim melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdullah oleh Nabi Saw. dan salah seorang di antara kaum Anshar berkata, "kemudian aku melihat tujuh orang anak, semuanya pandai membaca Al Qur’an, yakni anak anak dari Abdullah. Semua itu tidak lain karena dikabulkannya doa Rasulullah Saw ketika beliau berdoa, 'Ya Allah berikanlah berkah kepada mereka berdua' ".
"Ya Allah , ringankanlah kami menanggung beban musibah dunia. Berikanlah kami sifat rida atas qada dan QadarMu. Pimpinlah kami di dunia dan akhirat, karena hanya engkaulah sebaik baik pemimpin, wahai Tuhan Seru sekalian alam ".
[taken from : Pendidikan Anak Dalam Islam, Dr. Abdullah Nashih Ulwan]
Teruntuk : Adelia Raisya Nagari, semoga engkau menjadi penghalang api neraka bagi kedua orang tuamu
Link
|
posted by ummusahl ||
|
| |
|