ass wr wb
Mungkin banyak orang tidak mengetahui scr benar bahwa kondisi kehidupan ini pun sangat menentukan jiwa seseorang dalam memahami keimanan dan keyakinan agamanya. Bukanlah salat yang dilihat sebagai bukti keimanannya tetapi sifat dan sikap yang diwujudkan dalam kehidupan itulah yang menentukan kualitas salatnya sendiri. Maka datanglah tiga wanita ke rumah seseorang yang sedang melaksanakan hajatan pulang haji. Dan mereka bertiga dijamu makanan seadanya tapi kurang enak. Lalu bertanya si punya hajat sekedar basa-basi. "Gimana rasanya ibu-ibu ?""Maaf lho jeng, bukannya saya menghina, bukannya saya sok tahu tapi rasa masakan ini kurang enak, Maaf jeng kayaknya kebanyakan garam. Coba deh jeng rasain, maaf lho kalau sy nggak ikut makan. Bukannya saya menghina ,'' jwab wanita pertama ketus. " Hhmm" sahut wanita kedua dengan senyum manis. Sedangkan wanita ketiga tidak memberi tanggapan apa-apa. Tuan rumahpun bertanya kepadanya "Maaf bu, masakan saya enggak enak yah?, maklum bu.. saya nggak bisa masak.......Soalnya pembantu lagi mudik."Alhamdulillah, saya sangat menyukai masakan ibu..Maaf kalau ibu mengizinkan saya minta resep masakan ini, boleh enggak?" Ujar wanita ketiga dengan sopan sambil menikmati masakan yang keasinan."Ah yang bener aja? Masakan keasinan pake minta resep, kalau masak masukin aja garam yang banyak," sahut wanita pertama kesal. Wanita pertama golongan muslim, wanita kedua termasuk mukmin dan wanita ketiga itulah muttaqin, yang bisa menjaga perasaan orang lain. * Sumber : dari milis wass wr wb
Link
|