Ada sebuah kisah di jaman kalifah.Di suatu rumah sederhana terlihat seorang perempuan memakai jilbab sedang berkata pd suaminya .
"Abi Abdillah, besok adalah hari raya.Sementara anak anak kita tidak seperti anak anak orang lain yang mempunyai sepatu baru dan pakaian baru. Itu semua karena keborosanmu"
"Ummu Abdillah, itu bukan karena keborosanku.Aku hanya menginfakkan hartaku" Abi Abdillah memang orang yg senang menginfakkan hartanya di jalan Allah.
"Kalo begitu tulislah surat pada sahabatmu untuk minta bantuan" .Abi Abdillah mempunyai 2 orang sahabat bernama Hamdi dan Usamah. Di tulislah surat dan di suruhnya pelayan ke rumah Hamdi.
Begitu surat sampai di tangan Hamdi :"Bawalah kantong ini. Katakan pada tuanmu, hanya ini yang aku punya".
Maka pulanglah sang pelayan.Begitu kantong dibuka ternyata isinya uang seratus dinar.Ummu Abdillah sangat gembira dan segera menyuruh suaminya untuk segera belanja sepatu dan sandal baru buat anak mereka serta daging dan kebutuhan sehari hari.Ketika akan berangkat , di ketuklah pintu .Begitu dibuka ternyata pelayan Usamah datang meminta bantuan untuk tuannya , karena jatuh tempo untuk membayar hutang.Tanpa pikir panjang kantong tersebut diberikan, tanpa dikurangi sepeserpun.Ummu Abdillah marah kenapa diberikan semua kantong tersebut, paling tidak yg diberikan setengah kantong saja.
"Bagaimana aku bisa memberikan setengah kantong, belum tentu sekantong itu cukup untuk membayar hutangnya" jawab Abi Abdillah. Ummu Abdillah berdzikir untuk meredakan kemarahannya.
Keesokan paginya , datanglah Hamdi ke rumah Abi Abdillah.
"Apakah ini kantong yg kuberikan padamu?"tanya Hamdi.Abi Abdillah terkejut, bagaimana bisa kantong yg diberikan ke Usamah ada pada Hamdi. Dan terkuaklah cerita.
Karena Abi Abdillah butuh bantuan dia meminta ke Hamdi dan Hamdi lebih mengutamakan Abi Abdillah, kemudian karena Usamah minta bantuan , kantong berpindah ke Usamah karena Abi Abdillah lebih mengutamakannya, sementara itu Hamdi yg semuanya harta dikasih ke Abi Abdillah, meminta bantuan Usamah dan kantong itu diberikan lagi ke Hamdi karena Usamah lebih mengutamakan Hamdi dari dirinya.Akhirnya isi kantong tersebut dibagi mereka bertiga
Dan cerita itu sampai ke telinga Kalifah. Oleh kalifah mereka bertiga di hadiahi sepulluh ribu dinar .
'Ummu Abdillah , lihatlah kita mendapat sepuluh ribu dinar. Sungguh perniagaan dengan Allah selalu untung , tak pernah rugi"
Link
|